Senin, 05 November 2012

Kisah Nyata dan Islami


TANGANNYA TETAP MENEMPEL SEOLAH-OLAH MASIH SEDANG SHALAT

Di salah satu kota terdapat seorang tukang kayu. Dia tidak pernah menipu dan berbohong. Dia selalu rela dengan rezeki  halal yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya, sekalipun sedikit. Pada waktu shalat Dhuha, setiap pagi dia selalu menutup tokonya karena pergi ke masjid terdekat untuk berwudhu` dan melaksanakan shalat Dhuha. Setelah itu, dia kembali ke tokonya untuk melanjutkan pekerjaannya hingga tiba waktu shalat Zhuhur.

Pada suatu hari di waktu Dhuha, seperti biasanya dia menutup tokonya dan menuju masjid. Dia melangkah dalam keadaan rindu untuk bermunajat kepada Tuhan-nya dan bersimpuh di hadapan-Nya. Dia masuk masjid, bertakbir, dan membaca ayat yang mudah dari Al-Qur`an, kemudian ruku`, bangun, dan sujud. Pada rakaat kedua, dia meletakkan tangan kanannya di atas tangan kirinya, Ternyata pada saat seperti itulah malaikat maut datang untuk mengambil roh hamba yang saleh ini, ketika dia sedang berdiri menghadap Tuhan-nya, bermunajat dengan perkataan yang paling disukai. Dia kemudian jatuh tersungkur di atas sajadahnya. Namun tangan kanannya tetap berada di atas tangan kirinya.

Tidak ada seorang pun yang mengetahui wafatnya hamba saleh ini, kecuali telah tiba waktu shalat zhuhur. Dia lalu dibawa ke rumahnya. Ketika orang-orang ingin melepaskan bajunya untuk memandikannya, ternyata tangan kanannya menolak – dengan izin Allah SWT - untuk  berpisah dengan tangan kirinya, seolah-olah dia tetap sedang melaksanakan shalat.

Setelah berulang-ulang dicoba untuk dilepaskan, kedua tangan itu tetap seperti sediakala, tangan kanan menempel di atas tangan kirinya, hingga akhirnya dia dikafani dalam keadaan seperti itu dan dikuburkan seperti keadaan orang yang shalat dan menghadap Tuhan-nya. Subhanallâh, sungguh ini merupakan kematian yang sangat indah, dan kelak dia akan bangkit menghadap Tuhan-nya dalam keadaan shalat, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda,  “Setiap hamba akan dibangkitkan sesuai dengan keadaannya ketika dia wafat."

(Dikutip dari buku KESAKSIAN PEMANDI JENAZAH; Kisah-Kisah Nyata Husnul Khatimah dan Su`ul Khatimah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar